Jumlah Korban Tewas Di Gaza Akibat Gempuran Serangan Oleh Israel Telah Mencapai 44.786 Jiwa
Jumlah Korban Tewas Di Gaza Akibat Gempuran Serangan Oleh Israel Telah Mencapai 44.786 Jiwa
MajalahDunia – Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Gaza, Palestina, terus meningkat. Hingga saat ini, total korban jiwa telah mencapai 44.786 orang. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas,jumlah tersebut merupakan akumulasi dari serangan yang berlangsung selama lebih dari 14 bulan terakhir.
Jumlah tersebut mencakup sedikitnya 28 orang tewas dalam 24 jam terakhir. Sebanyak 106.188 orang terluka di Jalur Gaza sejak perang dimulai ketika militan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.
Netanyahu Bilang Tak Akan Setop Perang Gaza Sekarang
Sementara itu baru-baru ini, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan menghentikan perang yang berkecamuk di Jalur Gaza sekarang. Penegasan ini disampaikan setelah upaya terbaru untuk mewujudkan gencatan senjata sedang dilakukan.
Jika kita menghentikan perang sekarang, Hamas akan kembali, memulihkan diri, membangun kembali kelompok mereka dan menyerang kita lagi dan itulah yang tidak inginkan terjadi kembali,” tegas Netanyahu dalam konferensi pers di Yerusalem,
Ditegaskan oleh Netanyahu bahwa dirinya telah menetapkan tujuan “pembinasaan Hamas, pemusnahan kemampuan militer dan administratifnya” untuk mencegah serangan di masa depan. Dia menyebut tujuan tersebut belum tercapai.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pada 23 Oktober lalu bahwa Israel telah “berhasil membongkar kapasitas militer Hamas” dan memusnahkan kepemimpinan senior kelompok yang menguasai Jalur Gaza tersebut.
Dengan keberhasilan tersebut, menurut Blinken, sudah waktunya untuk “memulangkan para sandera dan mengakhiri perang dengan pemahaman tentang apa yang akan terjadi selanjutnya”.
Dalam beberapa hari terakhir, terdapat tanda-tanda bahwa negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera yang gagal selama berbulan-bulan mungkin akan dihidupkan kembali dan mampu mencapai terobosan.
Qatar yang menjadi mediator utama, mengatakan pada Sabtu (7/12) bahwa ada “momentum” baru untuk negosiasi yang diciptakan oleh terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS selanjutnya dalam pemilu bulan lalu.
Seorang sumber yang dekat dengan delegasi Hamas mengatakan pada saat yang sama bahwa Turki serta Mesir dan Qatar telah “melakukan upaya terpuji untuk menghentikan perang” dan putaran perundingan baru akan segera dimulai.
Netanyahu, pada Minggu (8/12) waktu setempat, bertemu dengan keluarga para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, dan mengatakan bahwa perang melawan Hamas dan Hizbullah akan memfasilitasi negosiasi untuk pembebasan mereka.
Warga Israel yang berunjuk rasa, termasuk keluarga para sandera, berulang kali menyerukan kesepakatan untuk membebaskan para sandera dan menuduh Netanyahu memperpanjang perang.
Konflik Gaza bermula dari serangan mendadak yang dilancarkan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut mengakibatkan sekitar 1.200 korban jiwa dan lebih dari 250 orang disandera.