fbpx

Kasus uang palsu yang diproduksi di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar telah menarik perhatian publik akhir tahun 2024. Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, mengungkapkan bahwa uang palsu ini hampir sempurna dan sulit dideteksi.

Kualitas Uang Palsu yang Nyaris Sempurna

Uang palsu yang diproduksi oleh sindikat ini memiliki kualitas yang sangat tinggi. Saat dipindai menggunakan sinar ultraviolet, uang palsu ini menunjukkan tanda air yang membuatnya mirip dengan uang asli. Hal ini membuat banyak orang awam sulit untuk membedakan antara uang palsu dan uang asli.

Tahapan Produksi yang Rumit

Menurut tersangka utama dalam kasus ini, ada 19 tahapan yang harus dilewati sebelum uang palsu tersebut diedarkan. Jika ada satu tahapan yang gagal, uang palsu akan cacat dan terpaksa dibuang. Tahapan ini mencakup pencetakan benang pengaman dan tanda air menggunakan mesin sablon.

Dampaknya pada Masyarakat

Kenaikan kualitas uang palsu ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Uang palsu yang sulit dideteksi ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi individu dan bisnis yang menjadi korban penipuan. Kapolda Yudhiawan Wibisono mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap peredaran uang palsu yang sulit terdeteksi.

Tanggapan Bank Indonesia

Meskipun uang palsu ini hampir sempurna, Bank Indonesia (BI) menilai bahwa kualitasnya masih rendah. Pembuatannya hanya menggunakan teknik cetak printer inkjet dan sablon, serta kertas biasa. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, menyatakan bahwa mesin yang diamankan sebagai barang bukti merupakan mesin percetakan umum biasa dan bukan mesin pencetakan uang.

Kesimpulan

Kasus uang palsu UIN Alauddin Makassar menunjukkan betapa pentingnya kecerdasan dalam mengenali uang palsu. Meskipun teknologi percetakan telah berkembang, masyarakat tetap harus waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *