MajalahDunia – Akuisisi saham PT Bank Victoria Syariah oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan membentuk entitas perbankan baru yang mampu bersaing secara signifikan dengan PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Proses akuisisi dan integrasi Bank Victoria Syariah ke dalam BTN Syariah masih berlangsung, sehingga nantinya akan terbentuk dua pemain besar industri perbankan syariah di Indonesia, yaitu BSI dan BTN Syariah, demikian disampaikan Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (9/2/2025).
Akuisisi direncanakan berlangsung pada April-Mei setelah keputusan resmi BTN keluar dari RUPS Maret mendatang. Akuisisi Bank Victoria Syariah telah mendapat persetujuan Kementerian BUMN dan menunggu pengesahan resmi melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pasca akuisisi, Nixon menyatakan rencana *spin-off* unit usaha syariah BTN bersama BVIS. Peleburan kedua entitas syariah tersebut, menurutnya, akan beroperasi dengan nama baru yang telah disetujui pemerintah.
Rencana pemisahan unit usaha ke BTN Syariah tengah diproses. Perubahan nama entitas baru tersebut akan diusulkan kepada pemerintah setelah akuisisi BVIS tuntas. Saat ini, entitas tersebut masih berada di bawah kepemilikan pihak lain. Meskipun demikian, Nixon menekankan bahwa pembiayaan perumahan tetap menjadi prioritas utama unit syariah ke depannya, sebagai pelengkap layanan syariah yang telah dimiliki Bank Syariah Indonesia.
Nixon menambahkan bahwa kolaborasi BTN Syariah dan BSI tidak hanya bersifat saling melengkapi, tetapi juga akan meningkatkan kualitas layanan. Meskipun persaingan diprediksi ketat, hal ini justru akan memberikan manfaat bagi nasabah. Bank BTN akan mengakuisisi seluruh saham BVIS dari PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.
Sesuai ringkasan rencana akuisisi yang telah dipublikasikan, komposisi pemegang saham BVIS adalah Victoria Investama (80,18%), Bank Victoria International (19,80%), dan BHP Jakarta (0,0016%). Akuisisi ini menjadikan BTN pemilik tunggal Bank Victoria Syariah, menguasai seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh (100%), senilai Rp1,06 triliun.